BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu
pengetahuan tentang mahkluk hidup khususnya terkait dengan perkembangan ilmu
pengetahuan tentang tubuh manusia semakin berkembang, sehingga kita perlu
mempelajarinya lebih baik agar dapat menambah ilmu pengetahuan kita. Dalam
tubuh manusia terdapat bagian-bagian tubuh yang mempunyai fungsi berbeda dan
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya.
Jika
bagian yang satu tidak berfungsi maka bagian lainnya akan terganggu sehingga
manusia mengalami gangguan kesehatan. Disinilah perlunya kita memahami fungsi
dan cara kerja setiap bagian dari tubuh manusia agar kita dapat memahami dan
mengatahui cara menangani terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam
tubuh manusia.
Jika
seluruh bagian dalam tubuh manusia berkerja dengan baik maka kondisi kesehatan
manusia tetap stabil. Berfungsinya satu bagian dari tubuh manusia sangat
tergantung dengan berfungsinya bagian tubuh yang lain hal ini menunjukkan bahwa
interaksi antar bagian dari tubuh manusia akan berjalan baik jika setiap bagian
pada tubuh manusia berfungsi dengan baik.
Manusia
dalam memenuhi kebutuhan membutuhkan usaha yang dapat diwujudkan dengan bergerak.
Dalam bergerak manusia membutuhkan alat gerak. Alat gerak pada manusia itu
dibahas dalam sistem gerak manusia. Untuk itu kita perlu mempelajari dan
memahami secara sistematik fungsi dan cara kerja setiap bagian tubuh manusia.
Dari latar belakang diatas maka penulis memilih judul “Sistem Gerak Manusia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah rangka itu?
|
2. Apakah
kegunaan rangka?
3. Bagaimanakah
susunan rangka manusia?
4. Bagaimanakah
bentuk dan struktur tulang pada manusia?
5. Bagaimanakah
hubungan antar tulang?
6. Bagaimanakah
cara menjaga kesehatan tulang?
7. Apa
sajakah kelainan atau gangguan pada tulang?
8. Apakah
yang dimaksud dengan otot?
9. Apa
saja jenis-jenis otot?
10. Bagaimana
cara kerja otot rangka?
11. Apa
sajakah kelainan-kelainan pada otot?
12. Apa
energi yang digunakan untuk gerakan otot?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan
arti rangka
2. Menjelaskan kegunaan rangka
3. Menjelaskan
susunan rangka manusia
4. Menjelaskan
bentuk dan struktur tulang pada manusia
5. Menjelaskan
hubungan antar tulang
6. Menjelaskan
cara menjaga kesehatan tulang
7. Menjelaskan
berbagai kelainan atau gangguan pada tulang
8. Menjelaskan
arti otot
9. Menjelaskan
jenis-jenis otot
10. Menjelaskan
cara kerja otot
11. Menjelaskan
kelainan-kelainan pada otot
12. Menjelaskan
energi yang digunakan untuk gerak otot
D.
Manfaat Penulisan
1. Makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca tentang
sistem gerak manusia
2. Sebagai
bahan pertimbangan bagi pendidik dalam proses belajar mengajar
BAB
II
RANGKA DAN OTOT
A. RANGKA TUBUH
MANUSIA
Tubuh kita dapat
berdiri tegak karena adanya rangka. Letaknya didalam maka disebut rangka dalam(endoskeleton). Pada hewan berbuku-buku ,
seperti udang, serangga dan kepiting rangka terletak di luar tubuh sehingga
tulangnya disebut rangka luar (ekssoskeleton)wujudnya
berupa kulit yang mengeras.
Rangka
tubuh manusia disusun oleh 3 jenis jaringan, yaitu jaringan tulang keras,
jaringan rawan, dan jaringan sendi(ligamen).tulang penyusun rangka kurang lebih
berjumlah 206, jumlah yang pasti ditentukan oleh umur. Rangka bayi yang baru
lahir dibentuk oleh 250 buah tulang.
Penyusunan tulang terdiri dari sel tulang, zat kapur (kalsium), fosfor,
dan zat perekat (collagen).
Pada
tulang yang keras biasanya terdapat lebih banyak zat kapur, sedangkan tulang
rawan mengandung lebih banyak zat perekat. Tulang rawan banyak ditemukan pada
bayi, namun orang dewasa juga memilikinya yaitu pada kuping, hidung, daun
telinga, dan sambungan antara tulang dada dengan tulang rusuk. Ikat sendi merupakan suatu jaringan yang kuat
tetapi lentur berfungsu sebagai alat hubung antara tulang satu dengan tulang
yang lain.
|
B. MAMFAAT RANGKA MANUSIA
Manfaat rangka manusia
:
1. Untuk
menegakkan tubuh serta sebagai penopang tubuh contohnya tulang kaki.
2. Melindungi
jaringan yang mudah rusak.
3. Tempat
melekat otot rangka
4. Tempat
pembentukan sel darah merah, keeping darah, dan sel darah putih.
5. Sebagai
alat gerak.
6. Tempat
mengatur Ca dan P
7. Memberi
bentuk, misalnya tengkorak yang memberi bentuk pada wajah
8. Alat
gerak pasif.
C. SUSUNAN RANGKA
MANUSIA
Rangka
pada manusia dapat dibagi menjadi 3 yaitu kelompok tulang penyusun rangka
kepala (tengkorak), kelompok tulang penyusun rangka badan, dan kelompok tulang
penyusun rangka anggota gerak.
1. Rangka
kepala.
Rangka
kepala terbagi atas tulang tengkorak, (cranial)
yang berfungsi sebagai pelindung otak dan sebagai tulang wajah(fasiliali). Tulang tengkorak terdiri
dari 8 tulang yang kuat dan tata dengan bentuk zig-zag. Yaitu : 1 buah tulang
dahi (frontal), 2 buah tulang ubun-ubun(parietal), 1 buah tulang tengkorak
belakang (occipital), 2 buah tulang baji(sphensid), dan 2 buah tulang pelipis
(temporal). Sedangkan tulang wajah tersusun atas 14 tulang yaitu : 2 buah tulang
rahang atas (maxilla), 2 buah tulang rahang bawah(mandibula), 2 buah tulang
pipi dengan lekung pipi(zyapromaties), 2 buah tulang langit-langit(palatun), 2
buah tulang hidung(nasal), 2 buah tulang air mata(laerimal), 1 buah tulang mata
bajak, dan 1 buah tulang lidah.
2. Rangka
badan
Rangka badan berfungsi
sebagai pelindung orga-organ tubuh yang terletak dalam rongga badan misalnya
jantung, dan pam. Rangka badan tersusun
oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, gelang bahu, dan gelang
pinggul.
a. Tulang
belakang merupakan sumbu yang menghubungkan denagn tengkorak atau sering
disebut sebagai tulang punggun(vertebral
colomn)atau tulang pendukung pusat tubuh(spiral column), jumlah tulang ini ada 33 yang terdiri dari : 7 ruas
tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 4 ruas tulang ekor.
b. Tulang
dada bentuknya pipih agak lebar, panjangnya berkisar antara 1- 20 cm pada
bagian bawah agak mengecil. Tulang ini berhubungan denagn selangka dan tulang
rusuk. Tulang dada dapar bibedakan menjadi : tulang dada atas(manubrium), tulang dada tengah, pedang pedangan(tonjolan xiphoid).
c. Tulang
rusuk berbentuk pipih panjang dan membentuk sangkar. Tulang ini bergabung
dengan ruas tulang punggung lalu melungkung keluar dan melingkar ketubuh bagian
depan jumlahnya 12 pasang yaitu : 7 pasang tulang rusuk sejati. 3 pasang tulang
rusuk palsu, 2 pasang tulang rusuk melayang.
d. Tulang
gelang bahu merupakan tempat persendian dengan bahu terdiri dari : 2 buah tulang selangka, 2 buah tulang belikat
atau scapula.
e. Tulang
gelang panggul merupakan tempat persendian dengan paha. Terdiri dari : 2 buah
tulang usus, 2 buah tulang duduk, 2 buah tulang kemaluan.
3.
Rangka Anggota Gerak
Tulang anggota gerak berupa tulang
pipa dan tulang pendek yang berhubungan satu sama lainnya dengan perantaraan
persendian. Fungsi utamanya untuk bergerak sehingga diberi nama tulang anggota
gerak. Rangka anggota gerak, dapat kita rinei lagi menjadi rangka anggota gerak
atas dan rangka anggota gerak bawah.
Rangka
anggota gerak atas terdiri dari:
a.
tulang lengan atas (2 buah)
b.
tulang hasta (2 buah), searah dengan kelingking
c.
tulang pengumpil (2 buah), searah dengan ibu jari
d.
tulang pergelangan tangan (16 buah), masing-masing 8 buah
e.
tulang telapak tangan (10 buah), maisng-masing tangan 5 buah
f.
tulang jari tangan (28 buah), masing-masing jari 3 ruas, kecuali ibu jari hanya
2 ruas.
Rangka anggota gerak bawah terdiri atas:
a. tulang paha (2 buah)
b. tulang betis (2 buah)
c. tulang kering (2 buah)
d. tulang tempurung lutut (2 buah)
e. tulang pergelangan kaki (14 buah), yang
terbesar tulang tumit
f. tulang telapak kak (10 buah)
g. tulang jari kaki (28 buah), seperti
halnya ibu jari tangan, ibu jari kaki hanya terdiri 2 ruas, sedangkan jari yang
lainnya 3 ruas.
D.
BENTUK DAN STRUKTUR TULANG
Beberapa tulang berisi suatu substansi
yang disebut sumsum tulang, dalam sumsum inilah sel darah merah dan sel darah
putih di bentuk. Selain itu mineral, kalsium, dan fosfor juga di simpan dalam
tulang dan dapat di ambil apabila tubuh memerlukannya.
1.
Bentuk Tulang
Menurut bentuknya tulang dapat di bedakan
menjadi sebagai berikut:
a. Tulang pipa, bentuknya seperti pipa
dan di dalamnya berisi sumsum kuning. Contohnya, tulang paha, tulang kering,
dan tulang lengan atas.
b. Tulang pipih, bentuknya pipih dan di
dalamnya berisi sumsum merah. Contohnya, tulang dada, tulang rusuk, tulang
belikat dan tulang panggul.
c. Tulang pendek bentuknya pendek, di
dalamnya berisi sumsum merah. Contohnya, tulang-tulang pergelangan tangan dan
kaki, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-tulang jari tangan atau kaki.
2.Struktur Tulang.
Bagian terluar
dari tulang diliputi oleh periosteum,
yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat. Periosteum merupakan tempat
melekatnya otot dan mengandung banyak pembuluh darah yang memberikan makanan
bagi tulang. Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat disebut tulang kompak. Irisan jaringan itu jika
kita amati di bawah mikroskop, akan terlihat banyak kelompok yang terdiri dari
lingkaran-lingkaran yang berlapis-lapis.Tiap lapisan-lapisan lingkaran itu
mengelilingi suatu saluran kecil yang di sebut saluran havers. Saluran ini berisi pembuluh darah dan saraf sel-sel
tulang (osteosit) melekat dalam
kerangka keras yang berupa lingkaran-lingkaran tersebut.
Pada tulang pipa, setelah lapisan jaringan
tulang spons terdapat lubang.Walaupun sedikit, lubang ini mempengaruhi
kekuatannya, serta membuat tulang pipa menjadi lebih ringan. Pada bayi dan
anak-anak rongga tulang spons dan lubang pada tulang pipa berisi sumsum merah.
Sumsum ini sangat penting, sebab di sinilah sel darah merah, keping darah dan
sebagian besar sel darah putih di hasilkan. Pada orang dewasa, sumsum merah
hanya di temukan pada ujung atas tulang lengan atas, dan tulang paha atas,
bagian tengkorak, ruas tulang belakang, rusuk, tulang dada dan tulang usus.
E. HUBUNGAN ANTAR TULANG
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh kita
memiliki 206 buah tulang, setiap tulang tidak lepas sendiri melainkan saling
berhubungan satu sama yang lain, hubungan antar tulang ini disebut sendi. Jika
hubungan antar tulang tidak dapat digerakan disebut sendi mati, misalnya
hubungan anatar tulang penyusun tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan
geraknya sedikit sekali disebut sendi kejur atau sendi kaku. Contohnya hubungan
tulang rusuk dan tulang dada yang diantaranya terdapat tulang rawan. Sedangkan
hubungan tulang rawan yang dapat bergerak dengan bebas disebut sendi gerak.
Contohnya antara hubungan tulang lengan dengan bahu.
Berdasar macamnya sendi gerak dapat kita
bedakan sebagai berikut:
a. Sendi putar ( sendi
guling), tulang yang satu memutari tulang yang lain sebagai poros. Misalnya
tulang pengumpil dengan tulang hasta, tulang atlas( tulang penyangga tengkorak)
dengan tulang pemutar.
b. Sendi engsel,
geraknya hanya kesatu arah, seperti gerakan pintu atau jendela. Misalnya
ruas-ruas jari, siku, dan lutut.
a.Sendi peluru,
ujung tulang yang satu berbentuk bonggol dan ujung tulang yang lain berbentuk
lekukan yang sesuai dengan ukurannya, gerakannya dapat kesegala arah. Misalnya
tulang paha dengan gelang, panggul.
b. Sendi pelana
(sendi geser), gerakan kedua arah, seperti orang naik kuda diatas pelana.
Permukaan tulang-tulang yang bergerak berbentuk datar. Misalnya sendi pada ruas
tulang belakan, sendi antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan
tangan.
F. MENJAGA KESEHATAN
TULANG
Tulang yang menyusun rangka kita terbuat
dari sel-sel hidup yang berisi pembuluh darah dan saraf, dapat tumbuh dan
memperbaiki strukturnya sendiri. Dasar sel jaringan tulang kompak saling
berhubungan dan berubah menjadi tulang ketika terisi garam dan kalsium. Sel-sel
itu tersusun dalam suatu pola yang terpusat pada saluran yang melewati pembuluh
darah dan saraf. Sebagian besar jaringan tulang tersusun dari perpaduan serat
dan kalogen dan mineral. Kalogen memberikan kekuatan dan kelenturan, sedangkan
mineral dapat mengeraskan , tetapi juga dapat menjadi penyebab patah tulang.
Pertumbuhan kesehatan tulang tergantung
pada ketersediaan kalsium dan fosfat yang memadai. Itulah sebabnya anak-anak
dan ibu yang sedang mengandung sangat memerlukan mineral dalam makanannya.
Anak-anak yang tidak mendapat makanan dengan benar dan tidak berjemur disinar
matahari tulangnnya akan tetap lunak dan bengkok apabila mendapat tekanan.
Perkembangan tulang yang tidak normal ini diesebut rakitis. Tamabahan kalsium
dan vitamin C dapat memperkuat tulang. Orang tua, terutama wanita , sering
menderita penipisan tulang dan perapuhan tulang yang disebut oesteoporosis.
Orang yang mengalami ini akan menjadi bungkuk dan tulang mudah patah. Olah raga
yang cukup dan pemberian kalsium akan membantu.
G. KELAINAN DAN
GANGGUAN PADA TULANG
Selain karena kuman-kuman penyakit, tulang
dan sendi dapat pula mengalami kelainan-kelainan sehingga menjadi sakit.
1. Kelain
dan gangguan pada sendi
Tiap-tiap
sendi dibungkus dengan selaput sendi dan di perkuat dibagian luarnya oleh
jaringan ikat sendi. Apabila sendi mengalami infeksi rongga sendi akan diisi
oleh suatu cairan yang disebut getah radang. Setiap gerakan pada sendi akan
menimbulkan rasa sakit ini disebut artitis eksudatif. Sebaliknya hal seperti
ini juga dapat mengakibatkan kekurangan minyak sendi sehinnga pada waktu sendi
di gerakan akan berderik-derik dan menimbulakan rasa nyeri, ini disebut artitis
sika. Sobeknya ikat sendi disebut memar. Sedangkan lepasnya ujung tulang dari
sendi disebut urai sendi atau dislokasi. Dislokasi sering terjadi pada bahu,
siku, ibu jari atau jari dan lutut ketika dua tulang dalam sendi keluar dari
posisinya karena pukulan yang kuat atau gerakan memilin yang sangat dipaksakan.
2. Kelainan
dan gangguan pada tulang
Tulang kita sangat kuat tetapi dapt pula
patah apabila mendapat tekanan atau benturan yang terlalu keras. Tulang yang
patah disebut fraktura, apabila patahnya tulang tidak merobek kulit atau
pembungkusnya disebut fraktura tertutup. Sebaliknya apabila tulang yang patah
sampai mencuat keluar kulit disebut fraktra terbuka. Apabila lebih dari satu patahan
pada sebuah tulang disebut fraktura berganda.
Apabila patah tulang pada anak-anak yang masih bertulang lentur dapat
menyebabkan patahan tidak bersih dan tidak lengkap, ini disebut fraktura
sebagian.
Perawatan terbaik untuk kasus patah
tulang adalah dengan mengistirahatkan tulang yang patah. Kedua pathan tulang
diletakan pada posisi yang benar dan disatuka seperti posisi semula. Hal ini
dapat mencegah sisi tulang yang patahyang tajam merusak sistim jaringan
disekitarnya dan memberikan kesempatan pada sel-sel tulang untuk
memperbaikinya.
Tulang mengandung sel-sel pembentukan tulang (osteoblas) dan sel-sel penghancur
tulang (osteoklas). Apabila tulang
patah osteoklas menghancurkan tulang
yang rusak dan oesteoblas membentuk jaringan tulang yang baru. Perbaikan tulang
yang patah merupakan kemampuan dari tubuh untuk memperbaiki tulangnya sendiri
dengan cara:
a. Persediaan
darah ekstra menuju ke daerah yang patah membentuk suatu pembengkakan.
b. Kira-kira
12 jam kemudian darah menggumpal. Serat tulang yang mengandung kapur(kalogen)
membentuk pembungkus di sekeliling kedua ujung tulan membentuk selongsong.
c. Kalogen
secara berangsur-angsur dipenuhi kalsium
dan berubah menjadi jaringan tulang baru.
d. Menyambung
kedua ujung tulang yang patah.
Pada setiap
tulang yang masih hidup terdapat selaput tulang(periosentrum) yang bertugas menumbuhkan tulang. Jika periosentrum
ini rusak bagian tulang yang tidak lagi memperoleh makanan dari periosentrum
menjadi mati dan mengering keadaan ini
disebut nekrosis. Perisentrum mamou
pula menyambung tulang yang patah,
sambungan ini disebut kalus. Apabila tulang itu hanya retak saja maka kalus
dibentuk dengan cepat, retaknya tulang disebut fiisura. Kebiasaan duduk atau berdiri yang salah dapat
mengakibatkan kelainan bentuk tulang belakang. Misalnya tulang belakang bengkok
kekiri atau kekanan disebut losis. Tulang belakang yang membungkuk disebut lodorsis.
H.
Pengertian Otot
Tulang-tulang
rangka yang kita milliki tidak akan berfungsi sebagai alat gerak apabila tidak
digerakkan oleh otot. Demikian jenis rambut dan rambut hanya dapat digerakkan
oleh otot. Transpor makanan dalam usus atau beredarnya darah dalam pembuluh
darah, juga secara tidak langsung digerakkan oleh otot. Dalam tubuh kita
terdapat lebih dari 600 otot. Otot ini membentuk kira-kira berat badan kita
secara keseluruhan. Kita sebut daging dalam bahasa sehari-hari tak lain adalah
otot.
Otot merupakan
suatu jaringan. Sel-sel otot
bergabung menjadi serabut-serabut otot dan kumpulan serabut-serabut otot
membentuk otot. Bentuk dan ukuran
otot sangat bervariasi, ada yang berbentuk lingkaran, pipih, pendek, dan
panjang. Ukurannya pun mulai dari yang sangat besar, misalnya otot menggerakan
bahu, sampai yang sangat kecil seperti otot yang menggerakan mata, panjangnya
hanya beberapa milimeter saja.
I.
Jenis Otot
1.
Otot
Rangka
Sesuai dengan namanya,
otot-otot ini umumnya melekat pada rangka. Selain dinamakan otot rangka, otot
ini sering disebut otot sadar, otot
volunter, otot lurik atau otot seran
lintang. Dinamakan otot sadar atau otot volunter karena otot rangka dapat
dikendalikan oleh otak. Dinamakan otot lurik karena apabila dilihat di bawah
mikroskop tampak adanya daerah gelap dan terang atau garis melintang.
Otot merupakan suatu
jaringan. Sel-sel otot tergabung menjadi serabut-serabut otot dan
serabut-serabut otot berkumpul menjadi satu kesatuan yang disebut berkas otot. Beberapa berkas otot bergabung
menjadi berkas otot yang lebih besar. Demikian seterusnya sehingga akhirnya
membentuk satu otot.
Pada umumnya
otot rangka berbentuk seperti sekoci,
bagian tengahnya menggembung disebut kapal
dan kedua ujungnya disebut tendon
(urat otot). Tendon terbuat dari jaringan ikat yang kuat dan kenyal, berguna
untuk melekatkan otot pada tulang. Otot rangka akan bekerja apabila ada
perintah dari otak yang disampaikan melalui saraf.
2.
Otot
Polos
Pada otot polos tidak
terlihat satu helaipun garis melintang karena tidak mempunyai kendali apa pun
terhadap gerakan-gerakannya maka otot ini dinamakan otot tak sadar atau otot
involune. Kerja otot ini tidak dipengaruhi oleh kehendak, berbentuk
gelondong, tengah menggelembung, tetapi kedua ujung meruncing. Gerakannya
lamban, berirama dan tidak mudah lelah. Otot polos tetap bekerja meskipun kita
sedang tidur. Bagian tubuh yang tersusun oleh otot polos, antara lain dinding
kandung kencing, dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dinding
rahim, dan di sekitar biji mata.
3.
Otot
Jantung
Diberi nama otot
jantung karena otot ini hanya terdapat pada jantung. Sel-sel menyerupai otot rangka, tetapi kerjanya
seperti otot polos. Otot ini berbentuk silindris, panjang, dan bercabang, tidak
dapat dikendalikan secara sadar, terus bekerja sepanjang waktu dengan gerakan
berirama dan teratur memompakan darah keseluruh tubuh.
J.
Cara Kerja Otot Rangka
Otot bekerja dengan jalan berkontraksi.
Pada waktu berkontraksi otot menjadi lebih pendek, mengembang dan tegang. Otot
rangka hanya dapat bekerja jika mendapat rangsangan dari saraf. Apabila
sarafnya rusak otot tidak dapat bekerja. Dalam keadaan tidak bekerja otot
mengendur (relaksasi).
Otot dapat menarik, tetapi tidak dapat
mendorong. Oleh karena itu, otot hanya dapat menggerakkan tulang ke satu arah.
Misalnya membengkokkan atau meluruskan. Untuk mengemablikan tulang ke kedudukan
semula diperlukan kontraksi otot lain yang menarik tulang itu kembali.
Otot yang membengkokkan disebut otot fleksor dan otot yang meluruskan kembali
disebut otot ekstensor. Oleh karena
otot ekstensor dan otot fleksor bekerja secara berlawanan maka kedua otot itu dikatakan
bekerja secara antagonis. Contoh otot
yang bekerja secara antagonis adalah otot bisep dan trisep pada lengan atas.
Apabila otot bisep berkontraksi, lengan bawah terangkat. Untuk mengembalikan
lengan atas pada kedudukan semula, otot trisep relaksasi. Jadi, otot bisep
merupakan otot fleksor dan otot trisep merupakan otot ekstensor.
Ada pula dua otot yang
sama-sama berkontraksi atau sana-sama berelaksasi untuk menggerakkan tulang.
Dua otot atau lebih yang bekerja secara bersama-sama disebut otot sinergis. Contohnya, otot pronator yang
ada pada lengan bawah. Kedua otot ini bekerja bersama menggerakkan lengan bawah
memutar sehingga telapak tangan telungkup atau terbuka. Contoh lainnya,
otot-otot diantara tulang rusuk. Pada waktu kita bernafas, otot-otot tersebut
berkontraksi bersama-sama sehingga tulang rusuk terangkat.
Otot-otot tidak dapat berkontraksi
secara terus menerus. Setelah berkontraksi otot perlu beristirahat untuk
mendapatkan kesegaran kembali. Apabila dipaksa berkontraksi terus menerus, akibatnya
otot akan menjadi kejang. Jika otot mendapat latihan yang teratur dalam waktu
yang cukup lama, otot dapat menjadi lebih besar dan kuat atau hipertrofi. Otot yang sehat dan terlatih
tidak mudah renggang dan robek. Sebaliknya, otot yang tidak digunakan akan
menecil dan lemah atau atropi,
misalnya pada orang yang lumpuh, otot-otot kakinya akan menyusut.
Jumlah sel otot di dalam tubuh kita
tetap sama, tetapi olahraga yang teratur dapat menambah besar ukuran tiap sel,
otot akan menjadi lebih besar dan kuat. Olahraga yang teratur juga dapat
membuat tubuh kita efisien dalam menyediakan oksigen dan glukosa bagi otot,
paru tumbuh lebih besar dan jantung berdetak lebih kuat. Makanan yang sehat
juga membantu pembentukan otot, menu seimbang yang mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak akan menyediakan gizi yang akan diperlukan tubuh.
K.
Kelainan pada Otot
Kelainan atau gangguan
yang terjadi pada otot adalah sebagai berikut:
1.
Fibrosis merupakan kelainan akibat
melemahnya otot-otot rangka dan jantung. Hal ini disebabkan oleh adanya
jaringan ikat fibrosa pada organ tersebut.
2.
Kaku leher terjadi karena peradangan
otot trapesius leher karena gerakan yang salah. Hal ini menyebabkan leher
menjadi kaku dan terasa sakit.
3.
Tetanus merupakan penyakit kejang otot.
Penyebabnya ada dua macam, yaitu karena infeksi bakteri Clostridium tetani atau
karena peningkatan hormon paratiroid yang dihasilkan di kelenjar paratiroid.
Gejalanya berupa kejang otot pada rahang, kemudian menjalar otot leher, bahu,
punggung, perut, lengan, dan tungkai.
4.
Atrofi otot adalah penurunan fungsi otot
karena kehilangan kemampuan kontraksi. Gejala atrofi dapat berupa pengecilan
otot, biasanya terjadi pada penderita poliomielitis yang mengalami kerusakan
pada saraf yang mengkoordinasikan kerja otot.
5.
Hipertrofi otot adalah pembesaran otot
karena aktivitas yang berlebihan. Hipertrofi otot dapat diamati pada
binaragawan yang melakukan pembesaran otot.
6.
Miastenia gravis merupakan kelainan pada
otot rangka karena serangan automiun pada reseptor di otot. Gejalanya adalah
menutupnya kelopak mata hingga menjadi setengahnya, penglihatan terganggu,
kesulitan menelan, atau bahkan kematian.
L.
Energi untuk Gerakan Otot
Untuk melakukan suatu aktivitas, otot
memerlukan sejumlah energi. Energi diperoleh dari pembakaran glukosa di dalam darah. Proses ini
disebut metabolisme. Hasil buangan
dari proses ini berupa karbondioksida dan air. Ketika otot bekerja
perlahan-lahan aliran darah menyediakan oksigen dan glukosa untuk keperluan
itu.
Di saat kita bekerja keras atau
berolahraga, otot menggunakan energi cukup banyak. Akibatnya kita bernafas
lebih cepat dan jantung berdetak lebih kuat untuk mengirimkan kebutuhan oksigen
dan glukosa yang lebih banyak lagi. Otot yang bekerja akan menghasilkan panas
sehingga tubuh kita terasa hangat.
Olah raga yang membutuhkan banyak energi
dapat menghabiskan persediaan oksigen. Akibatnya untuk mencukupi kebutuhan
energi, otot akan bekerja dengan cara lain, yaitu metabolisme anaerob (tanpa
oksigen) untuk membebaskan energi dari glukosa. Glukosa banyak diperoleh dari
sel-sel otot sendiri yang disimpan dalam bentuk glikogen. Glikogen yaitu
cadangan gula yang disimpan dalam otot. Akan tetapi, metabolisme ini tidak
efisien. Energi yang dihasilkan hanya sepersembilan belas dari pembakaran biasa
untuk sejumlah gram molekul glukosa yang sama. Selain itu, metabolisme anaerob
akan menghasilkan asam laktat yang dapat menjadi racun bagi otot sehingga otot
terasa nyeri dan pegal.
M.
Gerakan pada Otot
1.
Otot
yang Bergerak Paling Cepat
Salah satu otot
rangka pada tubuh yang bergerak paling cepat adalah otot yang membuka dan
menutup kelopak mata. Kita dapat berkedip 5 kali dalam satu detik. Akan tetapi,
apabila dibandingkan dengan pergerakan otot beberapa binatang, hal tersebut
masih belum apa-apa. Burung kolibri bisa menggerakkan sayapnya sampai 80 kali
per detik dan beberapa jenis serangga dapat menggerakkan sayapnya seribu kali
per detik.
2.
Pesan
yang Aneh
Kadang-kadang
otot menghasilkan gerakan yang aneh. Berdirilah di ambang pintu dengan dua
tangan di tubuh. Angkat sampai kedua punggung tangan Anda menyentuh kusen
pintu. Tekan pergelangan tangan sekuat mungkin sambil menghitung lambat-lambat
sampai 30. Mundurlah dan biarkan tangan
Anda jatuh disisi badan. Apa yang anda rasakan? tangan anda merasa seolah-olah
sedang ditarik ke arah kusen bukan?
Otak mengirim
perintah kepada otot melalui saraf untuk mengangkat tangan. Ketika tiba-tiba
anda mundur dari ambang pintu dan berhenti menekan, ada beberapa pesan yang
belum sampai, otot memerlukan waktu beberapa detik untuk menerima instruksi
yang tertinggal.
3.
Gemetar
Lebih keras kita
berusaha menahan otot tangan untuk diam, otot-otot itu akan lebih bergetar.
Untuk melakukan percobaan ini, kumpulkan tiga buak klip kertas atau potongan
kawat tipis-tipiskira-kira 15cm dan sebuak pisau serta siapkan sebuah meja.
Tarik klip
menjadi huruf V atau jika menggunakan kawat, tekuk bagian tengahnya, kemudian
letakkan disebilah pisau. Pegang pisau dengan tangan kanan Anda, dan hanya
ujung kawat yang menyentuh ke meja ( jangan menyandarkan tangan di atas meja
atau menyangga pisau). Cobalah menahan pisau dan kawat agar tetap diam! Apa
yang terjadi?
Dalam setiap
otot selalu ada serat yang berkontraksi dan ada yang berelaksasi secara
bergantian. Pada setiap pergantian, otot mengalami getaran halus. Hal ini
menyebabkan kita tidak dapat menahan tangan untuk benar-benar diam.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rangka
merupakan bagian penting dalam organ tubuh manusia rangka digunakan sebagai kunci pergerakan
manusia. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang dikelompokkan menjadi 3
yaitu : tulang tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang angota gerak.
Menurut bentuknya tulang dibedakan menjadi 3 yaitu : tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek. Persendian adalah yang hubungan antar tulang. Menjaga kesehatan
tulang dapat dilakukan dengan memenuhi kalsium dan fosfat yang diperlukan oleh
tubuh. Kelainan dapat berupa kelainan sendi dan kelainan gangguan pada tulang.
Tulang-tulang
rangka yang kita milliki tidak akan berfungsi sebagai alat gerak apabila tidak
digerakkan oleh otot. Otot merupakan suatu jaringan.
Sel-sel otot bergabung menjadi serabut-serabut otot dan kumpulan serabut-serabut
otot membentuk otot. Bentuk dan
ukuran otot sangat bervariasi. Jenis otot terdiri dari tiga macam yaitu otot
rangka, otot polos, dan otot jantung, yang mana tiap jenis otot tersebut
memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Otot bekerja
dengan jalan berkontraksi. Pada waktu berkontraksi otot menjadi lebih pendek,
mengembang dan tegang. Otot rangka hanya dapat bekerja jika mendapat rangsangan
dari saraf. Apabila sarafnya rusak otot tidak dapat bekerja. Dalam keadaan
tidak bekerja otot mengendur (relaksasi).
Otot dapat bekerja secara antagonis, misal otot fleksor dan ekstensor serta
otot trisep dan bisep. Selain itu, otot juga mampu bekerja secara sinergis,
misal otot pronator pada lengan bawah.
Kelainan yang
terjadi pada otot meliputi:
1.
Fibrosis
2.
Kaku leher
3.
Tetanus
4.
Atrofi otot
5.
Hipertrofi otot
|
6.
Miastenia gravis
Untuk melakukan
suatu aktivitas, otot memerlukan sejumlah energi. Energi diperoleh dari
pembakaran glukosa di dalam darah.
Proses ini disebut metabolisme. Hasil
buangan dari proses ini berupa karbondioksida dan air. Ketika otot bekerja
perlahan-lahan aliran darah menyediakan oksigen dan glukosa untuk keperluan
itu. Gerakan yang terjadi pada otot meliputi otot yang bergerak paling cepat,
pesan yang aneh, dan gemetar.
B. Saran
Kepada
pembaca makalah ini kami mengakui dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna maka kami sarankan untuk membaca referensi yang lain agar pengetahuan
mengenai rangka manusia dapat bertambah
Tulang-tulang rangka yang terdapat
dalam tubuh kita tidak akan berfungsi sebagai alat gerak apabila tidak
digerakkan oleh otot. Maka kesadaran untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalsium dan vitamin sangatlah dibutuhkan agar tidak terjadi kelainan- kelainan
yang akan menyerang otot kita. Dengan demikian kita harus membiasakan diri
sejak dini mungkin untuk melakukan hal-hal yang tidak merugikan otot dan
mencegah supaya tidak terjadi kelainan pada otot.
0 komentar:
Posting Komentar