Penyebab Gigi Berlubang Terasa Sakit
Masalah yang terjadi pada gigi salah satunya adalah masalah gigi berlubang. Penyebab
masalah gigi berlubang terasa sakit adalah karena beberapa jenis
bakteri yang menyebabkan menghasilkan asam yang bisa merusak mahkota,
dank arena reaksi fermentasi karbohidrat yang terjadi. Jadi
sisa makanan dalam bentuk karbohidrat ini kemudian akan diuraikan oleh
bakteri. Sedangkan asam yang diuraikan oleh adanya bakteri tadi bisa
mempengaruhi mineral gigi sehingga gigi menjadi sensitive. Dan kemudian
mineral ggi bannyak yang kurang dan juga membuat lubang yang terbentuk
pada gigi. Cara mengatasi gigi berlubang adalah dengan merawat gigi
dengan rajin, menjaga keseatannya agar sisa dari makanan tidak tercampur
dengan bakteri.
Cara mengatasi penyebab gigi berlubang terasa sakit bisa dilakukan dengan merawat gigi. Merawat gigi dilakukan dengan cara menggosok gigi dalam setiap hari dengan rajin. Entah baik sebelum dan juga sesudah makan. Mengapa demikian? Karena sisa makanan bisa menjadi penyebab dari terjadinya gigi berlubang, dan juga bisa menyebabkan karang pada gigi. Jika gigi berkarang, maka akan menyebabkan masalah bau mulut. Dan disaat kita berbicara dengan orang lain, pasti hal ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan merasa terganggu.
Cara mengatasi penyebab gigi berlubang terasa sakit juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi kismis. Kismis yang mengandung Phytonutrient oleanolic acid yang ada di dalam kismis ini sudah terbukti bisa mencegah masalah gigi berlubang karena bisa membunuh penyebab dari gigi yang berlubang tersebut.
Cobalah lakukan pemeriksaan perawatan sakit gigi yang dilakukan secara periodic ke dokter gigi, dan idealnya adalah dilakukan selama 6 bulan. Jangan datang ke dokter gigi jika hanya sakit gigi saja. Kontrol yang dilakukan secara rutin misalnya dilakukan selama 6 bulan sekali, hal ini betujuan agar jika gigi yang berlubang bisa dengan mudah diatasi. Dan sebelum lubangnya semakin dalam dan semakin mendekati pulpa juga sehingga bisa menimbulkan rasa sakit dan juga adanya keluhan yang menganggu.
Cara mengatasi penyebab gigi berlubang terasa sakit bisa dilakukan dengan merawat gigi. Merawat gigi dilakukan dengan cara menggosok gigi dalam setiap hari dengan rajin. Entah baik sebelum dan juga sesudah makan. Mengapa demikian? Karena sisa makanan bisa menjadi penyebab dari terjadinya gigi berlubang, dan juga bisa menyebabkan karang pada gigi. Jika gigi berkarang, maka akan menyebabkan masalah bau mulut. Dan disaat kita berbicara dengan orang lain, pasti hal ini akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan merasa terganggu.
Cara mengatasi penyebab gigi berlubang terasa sakit juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi kismis. Kismis yang mengandung Phytonutrient oleanolic acid yang ada di dalam kismis ini sudah terbukti bisa mencegah masalah gigi berlubang karena bisa membunuh penyebab dari gigi yang berlubang tersebut.
Cobalah lakukan pemeriksaan perawatan sakit gigi yang dilakukan secara periodic ke dokter gigi, dan idealnya adalah dilakukan selama 6 bulan. Jangan datang ke dokter gigi jika hanya sakit gigi saja. Kontrol yang dilakukan secara rutin misalnya dilakukan selama 6 bulan sekali, hal ini betujuan agar jika gigi yang berlubang bisa dengan mudah diatasi. Dan sebelum lubangnya semakin dalam dan semakin mendekati pulpa juga sehingga bisa menimbulkan rasa sakit dan juga adanya keluhan yang menganggu.
Posted in Sakit Gigi Berlubang
Tagged antibiotik sakit gigi berlubang, antibiotik untuk sakit gigi berlubang, atasi sakit gigi berlubang, bahaya sakit gigi berlubang, cabut gigi sakit, cara alami mengobati sakit gigi berlubang, cara atasi sakit gigi berlubang, cara cepat menghilangkan sakit gigi berlubang, cara cepat mengobati sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang, cara menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, cara mengurangi sakit gigi berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, menghilangkan sakit gigi berlubang, menghilangkan sakit kepala dan sakit gigi berlubang, mengurangi sakit gigi berlubang
Leave a comment
Sakit Gigi Berlubang Pada Anak
Makanan yang lengket dan manis merupakan makanan yang mudah
mengenyangkan anak, namun si anak tidak mendapat apa-apa lagi selain
rasa kenyang itu. Akibatnya selera makan anak akan terganggu. Dalam
jangka lama, hal ini menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan tubuh anak
yang sedang membutuhkan ekstra protein. Tentu saja anak boleh
mendapatkan kue-kue, cokelat, permen, minuman sirup, dan lain-lain asal
jumlahnya dibatasi. Makanan inilah yang menyebabkan sakit gigi berlubang pada anak.
Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih adam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasu baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab sakit gigi berlubang pada anak, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting.
Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan pembersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tesktur, dan lengketnya makanan. Makanan lengket dan mudah dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non sticky) seperti biskuit tawar (cracker), keripik (potato chip), dan roti. Makanan inilah yang menjadi penyebab sakit gigi berlubang pada anak.
Phytonutrient oleanalic acid yang terkandung dalam kismis terbukti mencegah terjadinya gigi berlubang karena dapat membunuh streptococcus mutans yang menjadi penyebab gigi berlubang.
Perawatan endodontik ini merupakan perawatan untuk mengatasi dan mengobati infeksi pada gigi yang berlubang. Karena jika langsung ditambal tanpa dilakukan perawatan endodontik, infeksi pada gigi tersebut akan terus berlangsung bahkan bisa menyebar ke tempat-tempat lain dan kondisinya pun akan bertambah parah. Dengan perawatan endodontik, gigi yang berlubang akan dirawat sampai steril atau tidak ada kuman lagi di dalamnya. Setelah gigi tersebut sudah benar-benar bersih, baru dokter gigi akan membuatkan suatu restorasi atau tambalan pada gigi tersebut.
Pada umumnya makanan yang mengandung karbohidrat atau pati dan gula sukar dibersihkan dari gigi-gigi di dalam mulut. Makanan kecil (snack) bersifat lebih adam dibandingkan makanan yang hanya mengandung gula. Potensi timbulnya gigi berlubang telah diuji di laboratorium. Uji ini menunjukkan bahwa makanan karbohidrat yang berfermentasu baik gula atau pati yang dimasak mempunyai potensi sebagai penyebab sakit gigi berlubang pada anak, sedangkan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak penting.
Sifat fisik yang mempengaruhi keluarnya air ludah dan pembersihan makanan adalah kekasaran, kelarutan tesktur, dan lengketnya makanan. Makanan lengket dan mudah dikunyah tidak ada hubungannya dengan kecepatan pembersihan makanan di dalam mulut karena kebalikan dari kepercayaan masyarakat, penelitian menunjukkan secara umum makanan yang lekat (sticky) seperti karamel, dibersihkan dari mulut lebih cepat daripada makanan lainnya yang secara umum tidak lekat (non sticky) seperti biskuit tawar (cracker), keripik (potato chip), dan roti. Makanan inilah yang menjadi penyebab sakit gigi berlubang pada anak.
Phytonutrient oleanalic acid yang terkandung dalam kismis terbukti mencegah terjadinya gigi berlubang karena dapat membunuh streptococcus mutans yang menjadi penyebab gigi berlubang.
Perawatan endodontik ini merupakan perawatan untuk mengatasi dan mengobati infeksi pada gigi yang berlubang. Karena jika langsung ditambal tanpa dilakukan perawatan endodontik, infeksi pada gigi tersebut akan terus berlangsung bahkan bisa menyebar ke tempat-tempat lain dan kondisinya pun akan bertambah parah. Dengan perawatan endodontik, gigi yang berlubang akan dirawat sampai steril atau tidak ada kuman lagi di dalamnya. Setelah gigi tersebut sudah benar-benar bersih, baru dokter gigi akan membuatkan suatu restorasi atau tambalan pada gigi tersebut.
Posted in Sakit Gigi Berlubang
Tagged antibiotik sakit gigi berlubang, antibiotik untuk sakit gigi berlubang, atasi sakit gigi berlubang, bahaya sakit gigi berlubang, cabut gigi sakit, cara alami mengobati sakit gigi berlubang, cara atasi sakit gigi berlubang, cara cepat menghilangkan sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, cara mengobati sakit gigi berlubang berlubang, mencegah sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang berlubang, pijat sakit gigi berlubang, ramuan sakit gigi berlubang, tips menghilangkan sakit gigi berlubang
Leave a comment
Sakit Gigi Berlubang Obatnya
Sebagian besar anak memiliki tiga atau empat gigi ketika berusia
12 bulan dan 20 gigi susu ketika berusia 3 tahun. Namun ada juga anak
yang belum punya gigi sama sekali sampai umur setahun.
Gigi susu sama pentingnya dengan gigi tetap, sehingga harus dijaga baik-baik. Gigi berlubang dapat membuat si kecil sakit gigi sehingga gigi tersebut perlu ditambal atau dicabut. Jika gigi susunya tanggal terlalu dini,n gigi yang berada di sisi-sisinya bergerak mendekat. Sehingga, hanya ada sedikit celah untuk tempat tumbuh gigi tetap. Akibatnya gigi tetap tumbuh berdesak-desakan dan tumoang tindig tak beraturan. Nantinya si kecil perlu kawat gigi atau giginya harus di cabut.
Jika gigi tidak disikat dengan benar, maka plak gigi, kombinasi lendir sisa makanan dan bakteri akan terbentuk. Ketika bakteri bertemu dengan sisa makanan, terutama gula terbentuklah asam. Jika asam ini tidak dibersihkan dapat merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang yang makin lama makin besar dan akhirnya membusuk.
Flouride menguatkan gigi dan mencegah terjadinya gigi berlubang. Banyak pasta gigi mengandung zat ini dan dibeberapa daerah, flouride ditambahkan ke air minum. Suplemen flouride juga tersedia, tetapi hanya boleh diberikan atas petunjuk dokter. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu lama, flouride dapat membuat warna gigi belang-belang. Pasta gigi anak memiliki kadar flouride lebih kecil daripada pasta gigi orang dewasa, karena anak kecil cenderung menelan pasta giginya. Tanyakan pada dokter gigi, pasta gigi apa yang baik untuk si kecil dan seberapa banyak pemakaiannya.
Gigi susu sama pentingnya dengan gigi tetap, sehingga harus dijaga baik-baik. Gigi berlubang dapat membuat si kecil sakit gigi sehingga gigi tersebut perlu ditambal atau dicabut. Jika gigi susunya tanggal terlalu dini,n gigi yang berada di sisi-sisinya bergerak mendekat. Sehingga, hanya ada sedikit celah untuk tempat tumbuh gigi tetap. Akibatnya gigi tetap tumbuh berdesak-desakan dan tumoang tindig tak beraturan. Nantinya si kecil perlu kawat gigi atau giginya harus di cabut.
Jika gigi tidak disikat dengan benar, maka plak gigi, kombinasi lendir sisa makanan dan bakteri akan terbentuk. Ketika bakteri bertemu dengan sisa makanan, terutama gula terbentuklah asam. Jika asam ini tidak dibersihkan dapat merusak email gigi dan menyebabkan gigi berlubang yang makin lama makin besar dan akhirnya membusuk.
Flouride menguatkan gigi dan mencegah terjadinya gigi berlubang. Banyak pasta gigi mengandung zat ini dan dibeberapa daerah, flouride ditambahkan ke air minum. Suplemen flouride juga tersedia, tetapi hanya boleh diberikan atas petunjuk dokter. Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka waktu lama, flouride dapat membuat warna gigi belang-belang. Pasta gigi anak memiliki kadar flouride lebih kecil daripada pasta gigi orang dewasa, karena anak kecil cenderung menelan pasta giginya. Tanyakan pada dokter gigi, pasta gigi apa yang baik untuk si kecil dan seberapa banyak pemakaiannya.
Posted in Sakit Gigi Berlubang
Tagged antibiotik sakit gigi berlubang, antibiotik untuk sakit gigi berlubang, atasi sakit gigi berlubang, bahaya sakit gigi berlubang, cabut gigi sakit, cara alami mengobati sakit gigi berlubang, cara atasi sakit gigi berlubang, cara cepat menghilangkan sakit gigi berlubang, cara cepat mengobati sakit gigi berlubang, cara mencegah sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, cara menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, cara menghilangkan sakit gigi berlubang, cara mengobati sakit gigi berlubang berlubang, doa sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang berlubang
Leave a comment
Obat Tradisional Gigi Berlubang
Pada tahap awal pembentukan lubang gigi dimana baru terjadi
pelarutan mineral-mineral gigi oleh asam, proses kerusakan ini bisa
dihentikan atau diperbaiki dengan perawatan topical flouride
di dokter gigi yang berfungsi mengembalikan mineral-mineral gigi yang
telah hilang. Apabila gigi sudah berlubang namun masih dalam kondisi pulpitis reversible, perawatan yang dilakukan biasanya cukup dengan penambalan gigi atau restorasi.
Namun, pengobatan gigi berlubang bisa dengan pengobatan tradisional, yakni :
1. Cara Pertama
Bahan-Bahan :
- 1 siung bawang putih
- Garam secukupnya
Cara Pemakaian :
- Bawang putih ditambahkan dengan sedikit garam
- Tumbuk hingga halus
- Kemudian tempelkan pada gigi yang berlubang
2. Cara Kedua
Bahan-Bahan :
- 1 biji alpukat
Cara Pemakaian :
- Biji alpukat di cuci bersih
- Lalu keringkan dan di sangrai
- Kemudian haluskan sampai menjadi bubuk
- Setelah itu masukkan bubuk tersebut ke dalam gigi yang berlubang
- Dan tutup dengan kapas
3. Cara Ketiga
Bahan-Bahan :
- Tepung lada secukupnya
- 1/4 sendok teh garam
Cara Pemakaian :
- Tepung lada dicampur dengan garam
- Kemudian tumbuk sampai halus
- Lalu masukkan bubuk tersebut ke dalam gigi yang berlubang
Namun, pengobatan gigi berlubang bisa dengan pengobatan tradisional, yakni :
1. Cara Pertama
Bahan-Bahan :
- 1 siung bawang putih
- Garam secukupnya
Cara Pemakaian :
- Bawang putih ditambahkan dengan sedikit garam
- Tumbuk hingga halus
- Kemudian tempelkan pada gigi yang berlubang
2. Cara Kedua
Bahan-Bahan :
- 1 biji alpukat
Cara Pemakaian :
- Biji alpukat di cuci bersih
- Lalu keringkan dan di sangrai
- Kemudian haluskan sampai menjadi bubuk
- Setelah itu masukkan bubuk tersebut ke dalam gigi yang berlubang
- Dan tutup dengan kapas
3. Cara Ketiga
Bahan-Bahan :
- Tepung lada secukupnya
- 1/4 sendok teh garam
Cara Pemakaian :
- Tepung lada dicampur dengan garam
- Kemudian tumbuk sampai halus
- Lalu masukkan bubuk tersebut ke dalam gigi yang berlubang
Posted in Sakit Gigi Berlubang
Tagged antibiotik sakit gigi berlubang, antibiotik untuk sakit gigi berlubang, atasi sakit gigi berlubang, bahaya sakit gigi berlubang, cabut gigi sakit, cara alami mengobati sakit gigi berlubang, cara atasi sakit gigi berlubang, cara cepat menghilangkan sakit gigi berlubang, cara cepat mengobati sakit gigi berlubang, cara mencegah sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, cara menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, cara menghilangkan sakit gigi berlubang, cara mengobati sakit gigi berlubang berlubang, cara mengurangi sakit gigi berlubang, cara menyembuhkan sakit gigi berlubang, cara meredakan sakit gigi berlubang, cara ngobatin sakit gigi berlubang obat sakit gigi berlubang alami, cara penyembuhan sakit gigi berlubang, cara tradisional mengobati sakit gigi berlubang, doa sakit gigi berlubang, efek sakit gigi berlubang, jamu sakit gigi berlubang, mantra sakit gigi berlubang, mencegah sakit gigi berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang dan gigi berlubang, menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, menghilangkan sakit gigi berlubang, menghilangkan sakit kepala dan sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang berlubang, mengurangi sakit gigi berlubang, menyembuhkan sakit gigi berlubang, meredakan sakit gigi berlubang, obat alami sakit gigi berlubang, obat herbal sakit gigi berlubang, obat sakit gigi berlubang, obat sakit gigi berlubang herbal, obat sakit gigi berlubang tradisional, obat tradisional sakit gigi berlubang, penyembuhan sakit gigi berlubang, pereda sakit gigi berlubang, pijat refleksi untuk sakit gigi berlubang, pijat sakit gigi berlubang, ramuan sakit gigi berlubang, refleksi sakit gigi berlubang, solusi sakit gigi berlubang, tips mengatasi sakit gigi berlubang, tips menghilangkan sakit gigi berlubang, tips mengobati sakit gigi berlubang, tips sakit gigi berlubang
Leave a comment
Cara Mencegah Gigi Berlubang
Gigi berlubang bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut,
dan memperkuat pertahanan gigi dengan flouride dan fissure sealant
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Yang paling penting dalam mencegah gigi berlubang adalah dengan menghilangkan penyebab utamanya yaitu plak. Setelah dibersihkan, plak akan muncul kembali karena bakteri di dalam mulut tidak akan hilang secara sempurna. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi dan flossing sangat diperlukan untuk mengendalikan pembentukan plak yang ada di dalam mulut.
Selain itu, menjaga kebersihan mulut juga bisa dilakukan dengan menggunakan obat kumur chlorhexidine yang bisa mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut (perhatikan aturan penggunaan dan efek sampingnya), mengurangi frekuensi ngemil di antara jam makan, ataupun dengan mengunyah permen karet yang mengandung xylitol.
2. Flouride
Flouride bisa menguatkan gigi dengan cara memasuki struktur gigi dan mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat pengaruh asam. Proses ini disebut dengan remineralisasi. Bahan ini bisa di dapatkan dari pasta gigi yang banyak beredar di pasaran.
Untuk mencegah gigi berlubang, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride harus dilakukan setiap hari.
Pencegahan gigi berlubang dengan menggunakan flouride juga bisa dilakukan dengan perawatan khusus di dokter gigi yang disebut dengan perawatan topical flouride, yaitu suatu perawatan berupa aplikasi flouride pada permukaan gigi yang berfungsi untuk memperkuat gigi. Awalnya gigi akan dibersihkan dari plak dan karang gigi dengan prosedur skeling. Lalu seluruh permukaan gigi akan di keringkan dan diaplikasikan dengan flouride (biasanya tersedia dalam bentuk gel atau foam) selama beberapa menit dengan menggunakan suatu wadah khusus yang sesuai dengan bentuk lengkung gigi. Terkadang ada juga dokter gigi yang mengaplikasikannya dengan mengoleskan cairan flouride langsung ke gigi. Setelah itu, dokter gigi akan membersihkan sisa-sisa flouride yang menempel dan Anda akan diminta untuk tidak makan, minum ataupun merokok selama 30 menit agar flouride menyerap ke dalam gigi.
Perawatan ini biasanya dianjurkan untuk beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko pembentukan lubang gigi, di antaranya :
a. Penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering
Obat-obatan ini bisa menurunkan produksi air ludah atau saliva. Saliva memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menguragi kadar asam di dalam mulut, mengembalikan mineral-mineral gigi yang hilang akibat asam, dan membuat partikel-partikel makanan dan plak agar lebih mudah dibersihkan. Jika mulut kering, partikel makanan dan plak akan melekat lebih erat ke permukaan gigi.
b. Kondisi akar gigi yang terbuka
Gusi yang mengalami resesi atau penurunan akan menyebabkan akar gigi terbuka. Sayangnya permukaan akar tidak dilindungi lapisan email yang keras seperti yang terdapat pada mahkota gigi. Hal ini menyebabkan pembentukan lubang gigi akan lebih mudah terjadi pada permukaan akar.
c. Pemakaian kawat gigi
Pemakaian kawat gigi bisa membuat plak lebih mudah terperangkap dan menempel pada permukaan gigi, dan biasanya membersihkan plak pada gigi yang berkawat akan lebih sulit
d. Orang yang menjalankan terapi radiasi
Terapi radiasi, biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit kanker, bisa menyebabkan produksi saliva menurun. Sama seperti penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering, biasanya mulut orang yang menjalani terapi radiasi akan lebih kotor karena plak melekat lebih erat pada permukaan gigi.
e. Kurang terampil menyikat gigi
Ada orang-orang yang memiliki keterbatasan motorik dalam menyikat gigi. Orang-orang seperti ini biasanya rentan untuk mengalami karies gigi apabila tidak dibantu orang lain untuk memelihara kebersihan mulutnya. Dianjurkan bagi orang-orang seperti ini untuk melakukan perawatan flouride untuk menguatkan giginya agar tidak mudah berlubang. Selain itu, orang lanjut usia dan anak-anak yang agak sulit untuk menyikat gigi dengan bersih juga dianjurkan untuk melakukan perawatan ini.
3. Fissure Sealant
Permukaan kunyah gigi, khususnya gigi belakang tidak rata dan terdapat celah-celah kecil yang disebut dengan fissure. Plak dan partikel makanan sangat mudah menempel di dalam celah-celah ini. Jika celah-celah ini tidak terlalu dalam, plak akan mudah dibersihkan dengan penyikatan gigi. Namun bila celah ini cukup dalam, plak akan sulit dibersihkan dan tentunya akan mudah terbentuk lubang gigi. Untuk mencegahnya biasanya dokter gigi akan menganjurkan untuk melakukan perawatan fissure sealant yaitu perawatan untuk menutup celah-celah ini dengan satu bahan tambal
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Yang paling penting dalam mencegah gigi berlubang adalah dengan menghilangkan penyebab utamanya yaitu plak. Setelah dibersihkan, plak akan muncul kembali karena bakteri di dalam mulut tidak akan hilang secara sempurna. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi dan flossing sangat diperlukan untuk mengendalikan pembentukan plak yang ada di dalam mulut.
Selain itu, menjaga kebersihan mulut juga bisa dilakukan dengan menggunakan obat kumur chlorhexidine yang bisa mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut (perhatikan aturan penggunaan dan efek sampingnya), mengurangi frekuensi ngemil di antara jam makan, ataupun dengan mengunyah permen karet yang mengandung xylitol.
2. Flouride
Flouride bisa menguatkan gigi dengan cara memasuki struktur gigi dan mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat pengaruh asam. Proses ini disebut dengan remineralisasi. Bahan ini bisa di dapatkan dari pasta gigi yang banyak beredar di pasaran.
Untuk mencegah gigi berlubang, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride harus dilakukan setiap hari.
Pencegahan gigi berlubang dengan menggunakan flouride juga bisa dilakukan dengan perawatan khusus di dokter gigi yang disebut dengan perawatan topical flouride, yaitu suatu perawatan berupa aplikasi flouride pada permukaan gigi yang berfungsi untuk memperkuat gigi. Awalnya gigi akan dibersihkan dari plak dan karang gigi dengan prosedur skeling. Lalu seluruh permukaan gigi akan di keringkan dan diaplikasikan dengan flouride (biasanya tersedia dalam bentuk gel atau foam) selama beberapa menit dengan menggunakan suatu wadah khusus yang sesuai dengan bentuk lengkung gigi. Terkadang ada juga dokter gigi yang mengaplikasikannya dengan mengoleskan cairan flouride langsung ke gigi. Setelah itu, dokter gigi akan membersihkan sisa-sisa flouride yang menempel dan Anda akan diminta untuk tidak makan, minum ataupun merokok selama 30 menit agar flouride menyerap ke dalam gigi.
Perawatan ini biasanya dianjurkan untuk beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko pembentukan lubang gigi, di antaranya :
a. Penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering
Obat-obatan ini bisa menurunkan produksi air ludah atau saliva. Saliva memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menguragi kadar asam di dalam mulut, mengembalikan mineral-mineral gigi yang hilang akibat asam, dan membuat partikel-partikel makanan dan plak agar lebih mudah dibersihkan. Jika mulut kering, partikel makanan dan plak akan melekat lebih erat ke permukaan gigi.
b. Kondisi akar gigi yang terbuka
Gusi yang mengalami resesi atau penurunan akan menyebabkan akar gigi terbuka. Sayangnya permukaan akar tidak dilindungi lapisan email yang keras seperti yang terdapat pada mahkota gigi. Hal ini menyebabkan pembentukan lubang gigi akan lebih mudah terjadi pada permukaan akar.
c. Pemakaian kawat gigi
Pemakaian kawat gigi bisa membuat plak lebih mudah terperangkap dan menempel pada permukaan gigi, dan biasanya membersihkan plak pada gigi yang berkawat akan lebih sulit
d. Orang yang menjalankan terapi radiasi
Terapi radiasi, biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit kanker, bisa menyebabkan produksi saliva menurun. Sama seperti penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping mulut kering, biasanya mulut orang yang menjalani terapi radiasi akan lebih kotor karena plak melekat lebih erat pada permukaan gigi.
e. Kurang terampil menyikat gigi
Ada orang-orang yang memiliki keterbatasan motorik dalam menyikat gigi. Orang-orang seperti ini biasanya rentan untuk mengalami karies gigi apabila tidak dibantu orang lain untuk memelihara kebersihan mulutnya. Dianjurkan bagi orang-orang seperti ini untuk melakukan perawatan flouride untuk menguatkan giginya agar tidak mudah berlubang. Selain itu, orang lanjut usia dan anak-anak yang agak sulit untuk menyikat gigi dengan bersih juga dianjurkan untuk melakukan perawatan ini.
3. Fissure Sealant
Permukaan kunyah gigi, khususnya gigi belakang tidak rata dan terdapat celah-celah kecil yang disebut dengan fissure. Plak dan partikel makanan sangat mudah menempel di dalam celah-celah ini. Jika celah-celah ini tidak terlalu dalam, plak akan mudah dibersihkan dengan penyikatan gigi. Namun bila celah ini cukup dalam, plak akan sulit dibersihkan dan tentunya akan mudah terbentuk lubang gigi. Untuk mencegahnya biasanya dokter gigi akan menganjurkan untuk melakukan perawatan fissure sealant yaitu perawatan untuk menutup celah-celah ini dengan satu bahan tambal
Posted in Sakit Gigi Berlubang
Tagged antibiotik sakit gigi berlubang, antibiotik untuk sakit gigi berlubang, atasi sakit gigi berlubang, bahaya sakit gigi berlubang, cabut gigi sakit, cara alami mengobati sakit gigi berlubang, cara atasi sakit gigi berlubang, cara cepat menghilangkan sakit gigi berlubang, cara cepat mengobati sakit gigi berlubang, cara mencegah sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang, cara mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, cara menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, cara menghilangkan sakit gigi berlubang, cara mengobati sakit gigi berlubang berlubang, cara mengurangi sakit gigi berlubang, cara menyembuhkan sakit gigi berlubang, cara meredakan sakit gigi berlubang, cara ngobatin sakit gigi berlubang, cara penyembuhan sakit gigi berlubang, cara tradisional mengobati sakit gigi berlubang, doa sakit gigi berlubang, efek sakit gigi berlubang, jamu sakit gigi berlubang, mantra sakit gigi berlubang, mencegah sakit gigi berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang berlubang, mengatasi sakit gigi berlubang dan gigi berlubang, menghilangkan rasa sakit gigi berlubang, menghilangkan sakit gigi berlubang, menghilangkan sakit kepala dan sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang, mengobati sakit gigi berlubang berlubang, mengurangi sakit gigi berlubang, menyembuhkan sakit gigi berlubang, meredakan sakit gigi berlubang, obat sakit gigi berlubang, pencegahan gigi berlubang, penyembuhan sakit gigi berlubang, pereda sakit gigi berlubang, pijat refleksi untuk sakit gigi berlubang, pijat sakit gigi berlubang, ramuan sakit gigi berlubang, refleksi sakit gigi berlubang, solusi sakit gigi berlubang, tips mengatasi sakit gigi berlubang, tips menghilangkan sakit gigi berlubang, tips mengobati sakit gigi berlubang, tips sakit gigi berlubang
Leave a comment
Gigi Berlubang
Lubang gigi pada tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala akan mulai timbul setelah kerusakan gigi sudah mencapai lapisan dentin.
Biasanya penderita akan merasakan rasa sakit atau linu pada gigi yang
berlubang apabila gigi tersebut terkena rangsang dingin, panas, makanan
asam dan manis, atau apabila makanan masuk ke dalam lubang gigi. Rasa
sakit atau linu ini akan menghilang sekitar 1-2 menit setelah
rangsangan-rangsangan tadi dihilangkan. Kondisi gigi yang linu ini
sering juga disebut sebagai gigi sensitif.
Rasa linu berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang sangat linu, tetapi ada juga yang tidak merasakan linu sama sekali. Pada kondisi ini pulpa mengalami peradangan atau yang biasa disebut dengan pulpitis. Jika lubang gigi baru sampai pada lapisan dentin seperti ini, peradangan pulpa biasanya bisa sembuh hanya dengan melakukan penambalan gigi saja. Oleh karena itu, kondisi ini disebut dengan pulpitis reversible yang artinya jaringan pulpa bisa sembuh seperti keadaan semula.
Gigi akan terasa sangat sakit jika lubang sudah meluas sampai ke pulpa. Lubang yang besar ini akan menjadi jalan masuk bagi bakteri-bakteri yang ada di dalam mulut untuk menginfeksi jaringan pulpa. Pulpa yang terinfeksi akan meradang dan biasanya proses peradangan ini tidak akan bisa sembuh. Oleh karena itu, kondisi ini disebut dengan pulpitis irreversible.
Rasa sakit pada kondisi pulpitis irreversible biasanya bisa bertahan selama beberapa menit setelah rangsangan pada gigi dihilangkan. Bahkan rasa sakit bisa dirasakan secara terus-menerus tanpa adanya rangsangan apapun pada gigi yang berlubang tersebut. Istilahnya disebut sakit spontan.
Terkadang si penderita juga sedikit sulit untuk menentukan gigi mana yang merupakan sumber rasa sakit, karena rasa sakit yang ditimbulkan bisa menyebar ke daerah-daerah di sekitarnya. Pada kondisi pulpitis irreversible ini, peradangan pada pulpa biasanya sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Bahkan kemungkinan besar jaringan pulpa sudah terinfeksi oleh bakteri-bakteri yang berasal dari luar gigi. Jika sudah seperti ini, jaringan pulpa harus dibuang untuk mencegah penyebaran infeksi ke jaringan yang lebih dalam di bawah gigi.
Untuk mengatasi rasa sakit pada kondisi pulpitis irreversible, ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu :
1. Berkumur-kumur dengan air hangat
2. Apabila ada makanan yang masuk ke dalam gigi, coba bersihkan dengan menggunakan sikat gigi, benang gigi, tusuk gigi, atau dengan berkumur-kumur
3. Bila terjadi pembengkakan, kompres pipi dengan menggunakan kompres dingin pada bagian luar pipi (20 menit dikompres, 20 menit dilepas). Jangan menggunakan kompres panas
4. Bila perlu, minumlah obat analgesik atau pengurang rasa sakit misalnya yang mengandung asam mefenamat, parasetamol atau aspirin. Jangan memasukkan obat tersebut ke dalam lubang gigi, karena obat seperti aspirin bisa menimbulkan iritasi terhadap jaringan gusi di sekitar gigi.
Jaringan pulpa yang sudah terinfeksi lama-kelamaan akan mati. Jika sudah mati, rasa sakit pada gigi yang berlubang aka hilang begitu saja dalam beberapa hari kemudian. Hal ini tidak berarti gigi sudah sembuh, namun gigi yang berubang ini akan menjadi pintu gerbang bagi bakteri-bakteri yang ada di rongga mulut untuk masuk ke jaringan di bawah gigi
Bakteri-bakteri tersebut akan menginfeksi jaringan di bawah gigi dan menimbulkan periodontitis apikalis yaitu peradangan jaringan periodontal di sekitar ujung akar gigi. Apabila tidak dirawat kondisi tersebut akan bertambah parah sampai terbentuk abses periapikal (terbentuknya nanah di daerah apeks gigi atau daerah sekitar ujung akar), granuloma, sampai kista gigi. Biasanya kondisi ini akan disertai dengan rasa sakit pada gigi jika gigi tersebut ditekan atau dipakai untuk mengunyah makanan. Gigi dengan kelainan abses periapikal juga akan terasa bertambah tinggi dan mengganjal ketika digigitkan. Jika daya tahan tubuh si penderita lemah, kondisi abses yang berasal dari gigi bisa bertambah parah dan berubah menjadi cellulitis dan osteomyelitis dari tulang rahang. Selain itu, infeksi bisa meluas atau menyebar ke bagian rongga mulut yang lain bahkan sampai ke daerah wajah, kepala, leher ataupun dada. Jika sudah seperti itu nyawa si penderita bisa jadi taruhannya. Kondisi ini benar-benar memerlukan perawatan yang intensif dari rumah sakit. Dan semua ini bisa terjadi hanya karena kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga dan lubang gigi yang tidak langsung drawat.
Rasa linu berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang sangat linu, tetapi ada juga yang tidak merasakan linu sama sekali. Pada kondisi ini pulpa mengalami peradangan atau yang biasa disebut dengan pulpitis. Jika lubang gigi baru sampai pada lapisan dentin seperti ini, peradangan pulpa biasanya bisa sembuh hanya dengan melakukan penambalan gigi saja. Oleh karena itu, kondisi ini disebut dengan pulpitis reversible yang artinya jaringan pulpa bisa sembuh seperti keadaan semula.
Gigi akan terasa sangat sakit jika lubang sudah meluas sampai ke pulpa. Lubang yang besar ini akan menjadi jalan masuk bagi bakteri-bakteri yang ada di dalam mulut untuk menginfeksi jaringan pulpa. Pulpa yang terinfeksi akan meradang dan biasanya proses peradangan ini tidak akan bisa sembuh. Oleh karena itu, kondisi ini disebut dengan pulpitis irreversible.
Rasa sakit pada kondisi pulpitis irreversible biasanya bisa bertahan selama beberapa menit setelah rangsangan pada gigi dihilangkan. Bahkan rasa sakit bisa dirasakan secara terus-menerus tanpa adanya rangsangan apapun pada gigi yang berlubang tersebut. Istilahnya disebut sakit spontan.
Terkadang si penderita juga sedikit sulit untuk menentukan gigi mana yang merupakan sumber rasa sakit, karena rasa sakit yang ditimbulkan bisa menyebar ke daerah-daerah di sekitarnya. Pada kondisi pulpitis irreversible ini, peradangan pada pulpa biasanya sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Bahkan kemungkinan besar jaringan pulpa sudah terinfeksi oleh bakteri-bakteri yang berasal dari luar gigi. Jika sudah seperti ini, jaringan pulpa harus dibuang untuk mencegah penyebaran infeksi ke jaringan yang lebih dalam di bawah gigi.
Untuk mengatasi rasa sakit pada kondisi pulpitis irreversible, ada beberapa tips yang bisa dilakukan yaitu :
1. Berkumur-kumur dengan air hangat
2. Apabila ada makanan yang masuk ke dalam gigi, coba bersihkan dengan menggunakan sikat gigi, benang gigi, tusuk gigi, atau dengan berkumur-kumur
3. Bila terjadi pembengkakan, kompres pipi dengan menggunakan kompres dingin pada bagian luar pipi (20 menit dikompres, 20 menit dilepas). Jangan menggunakan kompres panas
4. Bila perlu, minumlah obat analgesik atau pengurang rasa sakit misalnya yang mengandung asam mefenamat, parasetamol atau aspirin. Jangan memasukkan obat tersebut ke dalam lubang gigi, karena obat seperti aspirin bisa menimbulkan iritasi terhadap jaringan gusi di sekitar gigi.
Jaringan pulpa yang sudah terinfeksi lama-kelamaan akan mati. Jika sudah mati, rasa sakit pada gigi yang berlubang aka hilang begitu saja dalam beberapa hari kemudian. Hal ini tidak berarti gigi sudah sembuh, namun gigi yang berubang ini akan menjadi pintu gerbang bagi bakteri-bakteri yang ada di rongga mulut untuk masuk ke jaringan di bawah gigi
Bakteri-bakteri tersebut akan menginfeksi jaringan di bawah gigi dan menimbulkan periodontitis apikalis yaitu peradangan jaringan periodontal di sekitar ujung akar gigi. Apabila tidak dirawat kondisi tersebut akan bertambah parah sampai terbentuk abses periapikal (terbentuknya nanah di daerah apeks gigi atau daerah sekitar ujung akar), granuloma, sampai kista gigi. Biasanya kondisi ini akan disertai dengan rasa sakit pada gigi jika gigi tersebut ditekan atau dipakai untuk mengunyah makanan. Gigi dengan kelainan abses periapikal juga akan terasa bertambah tinggi dan mengganjal ketika digigitkan. Jika daya tahan tubuh si penderita lemah, kondisi abses yang berasal dari gigi bisa bertambah parah dan berubah menjadi cellulitis dan osteomyelitis dari tulang rahang. Selain itu, infeksi bisa meluas atau menyebar ke bagian rongga mulut yang lain bahkan sampai ke daerah wajah, kepala, leher ataupun dada. Jika sudah seperti itu nyawa si penderita bisa jadi taruhannya. Kondisi ini benar-benar memerlukan perawatan yang intensif dari rumah sakit. Dan semua ini bisa terjadi hanya karena kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga dan lubang gigi yang tidak langsung drawat.
1 komentar:
sangat lengkap dan membantu banget loh kak infonya
surat al lail
Posting Komentar